Wednesday, August 01, 2007

7 Habits of Highly Effective Teens

Baru2 ini gw membaca satu pengembangan diri yang bagus banget judulnya " 7 Habits of Highly Effective Teens". ada2 aja komentar temen gw ketika bilang gw lagi baca buku ini, "u kan udah dah bukan remaja lagi !!" what the? tentu aja gw masih remaja, remaja yang masih terus menjadi jati diri. Nah gw akan sedkit berbagi ilmu yg gw pelajari dari buku ini. Dan gw berikan sedikit komentar gw dari masing2 habit

7 Habits
1. Jadilah proaktif
Di sini kita diajak untuk menjadi org yang lebih sabar (proaktif) tidak menjadi emosian (reaktif) dan kita jg belajar bahwa kita yg memegang kendali hidup kita sendiri bukan orang lain.
Gw udah coba terapin habit ini dan benar2 terbukti efektif dan gw menjadi sedikit lebih sabar dan lebih bisa memegang kendali hidup gw sendiri. one of my fav habits

2. Merujuk pada tujuan akhir
Pada habit ini kita diajak untuk melihat tujuan akhir kita seperti mimpi2 ato sesuatu yg ingin kita capai. Dan kita diwajibkan untuk menuliskannya tah di kertas ato di dinding. "Tujuan tanpa ditulis hanyalah sebuah khayalan belaka"

Habit ini udah gw terapkan juga dan habit ini tidak terlalu terlihat dalam kehidupan sehari-hari melainkan dalam jangka panjang dan gw yakin ini akan sangat berguna dalam meraih impian2 kita.

3. Dahulukan yang utama
Di habit ini kita diajak untuk melihat sebuah kuadran waktu yang membagi sesorang menjadi 4 bagian: orang yg suka menunda-nunda, org yg menentukan prioritas, orang yang "yes-man" dan org pemalas. Setelah kita menelaah ciri2 dari masing orang kita diajak untuk menjadi org yg bisa menentukan prioritas (dahulukan yang lebih utama/penting)

Habit ini menurut gw adalah habit tersulit di antara semua habit. Gw masih mencoba menyingkirkan sifat pemalas gw wkwkwkwwk

4. Berpikir menang/menang
Kita diajak untuk berpikir menang/menang (win/win solution) carilah teman dan bersama-sama mencapai puncak atau tujuan dalam hidup kita. Janganlah kita menjadi egois dan hanya ingin maw menang/sukses sendiri. Kita pun harus bisa senang atas keberhasilan orang lain dan tidak mudah cemburu terhadap seseorang.

Jujur gw agak kaget baca habit ini karena kita dari kecil selalu diajak untuk berpikir menang/kalah jadi pasti ada yg menang dan ada yang kalah. Ternyata hal itu salah dan gw harus merubah paradigma (cara pikir tentang sesuatu) gw. Jujur cukup sulit menerima hal baru ini krn merubah apa yg ditanamkan dari kecil tapi setelah gw pikirkan habit ini cukup masuk akal. Dengan

5. Berusaha memahami terlebih dahulu, baru dipahami
Kita harus belajar "mendegar dengan tulus" lawan bicara kita. Untuk mendengar dengan tulus kita harus mendengar dengan 3 hal berbeda yaitu mata,hati dan telinga. Menurut penelitian, hanya 7% komunikasi yg terkandung dari kata-kata. 53% dari bahasa tubuh dan 40% dari perasaan.

Habit yang sangat berguna dalam pergaulan sehari-hari. Kebutuhan paling dalam dari hati manusia adalah dipahami.Untuk memahami seseorang kita harus mendengarkannya. Sayang banyak dari kenalan gw yg gw perhatikan sangat sangat jrg mendengar. Menyerocos tanpa henti dan sok menasehati adalah contoh buruk dalam hal ini. Semoga jika ada yg membaca tulisan gw ini ada timbul (sedikit pun gpp) keinginan untuk mendengar org lain.

6. Wujudkan sinergi
apa itu sinergi? Intinya sinergi tercapai kalau 2 orang atau lebih bekerjasama untuk menciptakan solusi yang lebih baik dibandingkan sendirian. Bukannya jalanmu ato jalan saya, melainkan jalan yg lebih baik, jalan yang lebih tinggi

Mirip dengan kebiasaan no 4. Di sini kita diajarkan kita harus musyawarah dalam memecahkan suatu maslah. Dan belajar bekerjasama untuk mencapai sesuatu yg lebih tinggi lagi.

7. Asalah gergajimu sendiri
Kebiasaan ini adalah tentang menjaga ketajaman dirimu agar bisa menangani hidup dengan lebih baik.Artinya secara berkala memperbaharui dan menguatkan keempat dimensi kehidupan kuncimu - tubuhmu,otakmu,hatimu dan jiwamu

Kebiasaan terakhir kita diajak untuk selalu mengasah diri kita. Seperti dengan berolahraga, pergi beribadah, mengasah otak dll intinya jangan biarkan 4 dimensi kehidupan kita menjadi tumpul salah satunya.