Wednesday, February 17, 2010

Goodbye my fren, sebuah perenungan tentang waktu

Hari ini, salah satu dari temen baik gw mau pulang ke Taiwan. Sedih juga ketika tadi dia telp ngmg "nil, hari ini gw mau pulang titip salam ke yang lain yah". Untung di saat terakhir gitu, gw gk ada kesibukan sehingga masih bisa ke rumah dia untuk perpisahan yang terakhir kalinya.

Memang sedih kalo dia bakal balik lagi ke Taiwan karena liburan kuliah dah kelar. 1 bulan yang sangat singkat hanya beberapa kali gw bisa ketemu dengan dia dan bisa kumpul2 dan ketawa bareng. Pengalaman yang berkesan sempet pergi fitness bareng sama dia, dia yang ngajarin gw gmn cara make alat fitness dengan benar . Huahahaha biarpun gw gk kuat, tapi dia tetep sabar ngajarin gw.

Apa sih yang gw pelajarin dari kejadian ini? Jujur ketika terima telepon dia yang terakhir kali, timbul satu penyesalan di dalam hati gw. "Kenapa gw KURANG menyediakan waktu untuk dia?" pertanyaan semacam itu muncul di dalam pikiran gw. "Kenapa gw bisa lupa juga dia mau pulang hari ini" wah banyak pertanyaan-pertanyaan berbau penyesalan berputar di otak gw. Setelah cukup merenung sesaat, gw menemukan pelajaran yang berharga lewat kejadian kali ini.

Waktu itu sempat gw menerima sms dari seorang teman berbunyi kira-kira begini "Tidak ada seorangpun ketika akhir hayatnya menyesal karena kurangnya waktu berada di kantor, mereka menyesal karena kurangnya waktu orang-orang yang dikasihi". Ketika gw mengalami hal ini, gw rasakan ungkapan itu sangat benar. Gw menyesal kurang meluangkan waktu untuk teman gw sewaktu dia liburan di sini, padahal cukup banyak waktu luang yg bisa gw berikan tetapi gw sok "sibuk" dengan berbagai urusan. Hal yang gw pelajari adalah waktu itu sangat berharga.

Waktu terus berjalan, apa yg sudah kita lalui tidak bisa kita kembalikan lagi. Mulai sekarang luangkan waktu yang berkualitas untuk orang-orang yang paling kita kasihi. Entah itu pacar, orang tua, adik atau kakak, teman dan sahabat kita. Ada yang bilang "Waktu adalah uang", gw kurang setuju dengan peryataan itu karena waktu itu sangat berharga dan tidak bisa dibeli dengan uang. Karena ketika kita memberikan waktu kita untuk seseorang yang kita kasihi , kita seperti berbicara "gw sedang memberikan hal yang paling berharga yang tidak bisa dibayar dengan apapun karena elu begitu istimewa untukku". Memberi waktu untuk seseorang bisa jadi merupakan pemberian terbaik yang bisa kita berikan untuk seseorang.

Tuesday, February 09, 2010

Do you have a personal plan for growth?

On Twitter and Facebook on Sunday, I quoted my friend Paul Meyer, mentioning that he was the person who helped me create my first personal growth plan. In the hours afterward, I received dozens of requests, all asking the same thing: “How do you create a personal growth plan?”

The answer to that takes more than 140 characters, so I thought I’d post it here:

The key to a life of continual learning and improvement lies in developing a plan for growth and following through with it. Paul Meyer knew this. In fact, when I first met him and we had lunch, he asked me a question that changed my life: “Do you have a personal plan for growth?”

In answer, I told him about my work schedule and how much I did and how I was learning on the job. I kept going on and on. The more I talked, the more obvious it was that I had no plan. Paul helped me find one.

Growth is does not happen by chance. If you want to be sure to grow, you need a plan—something strategic, specific, and scheduled.Motivational speaker Earl Nightingale said, “If a person will spend one hour a day on the same subject for five years, that person will be an expert on that subject.” Isn’t that incredible? It shows how far we are able to go when we have the discipline to make growth our daily practice.

So if you want to follow a plan, recommend that you start by identifying an area or two in which you desire to grow, such as leadership. Then start gathering useful resources – in print, online, on video, etc. Now your goal is to schedule learning time EVERY DAY. Here’s the rule of thumb I’ve used for years: read one book a month and digest one article/podcast per week.

As an example, this is the weekly schedule – 5 days a week, 1 hour a day – that I recommend for personal growth as a leader:

Monday: Spend one hour with a devotional to develop your spiritual life.

Tuesday: Spend one hour listening to a leadership recording.

Wednesday: Spend one hour filing* quotes and reflecting on the contents of Tuesday’s material.

Thursday: Spend one hour reading a book on leadership.

Friday: Spend half of the hour reading the book and the other half filing and reflecting.

The average American adult watches close to 30 hours of television per week, with little positive return. What do you think would happen if you devoted just five of those hours to personal growth?

Why not start acting on a plan today and find out? Then let me know if it was worth it.

Source: John C. Maxwell