Wednesday, September 24, 2008

Gereja yang Kehilangan Api & Mati Mengapa Gereja Kehilangan Api & Akhirnya Mati?

Minggu ini banyak kejadian yg terjadi, IGO (skrg berubah menjadi FII) mendapatkan seorang ketua baru yaitu boksiu. Dan hari senin gw wisuda dari School of Believers: sekolah 5 pelayanan orang percaya di KTC Gading.

Ketika pada acara tersebut, penatua dari gereja gw yaitu Kak Eddy Leo sempet sedikit berbicara tentang "Bagaimana menjaga api kita". Topik yang sangat menarik, ketika itu dia menjelaskan tentang Gereja Efesus di dalam kitab Wahyu. Kebetulan gw membaca blog gereja gw dan karena postingannya sangat menarik dan kotbahnya memang diambil dari postingan yang ini. So gw putuskan memposting ini, materinya agak 'berat' bagi org yg agak awam :)


Gereja yang Kehilangan Api & Mati
Mengapa Gereja Kehilangan Api & Akhirnya Mati?


Di dalam Wahyu 2:2-4, kata Tuhan, “Aku tahu segala pekerjaanmu: baik jerih payahmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa engkau tidak dapat sabar terhadap orang-orang jahat, bahwa engkau telah mencobai mereka yang menyebut dirinya rasul, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, bahwa engkau telah mendapati mereka pendusta. Dan engkau tetap sabar dan menderita oleh karena nama-Ku; dan engkau tidak mengenal lelah. Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula.”

Gereja Tuhan di Efesus sangat berjerih payah dan penuh pengorbanan, bahkan para pekerjanya melakukan tugasnya sampai habis-habisan. Tetapi, apa yang mereka lakukan justru tidak menentukan bahwa mereka tidak kehilangan revival. Gereja ini sangat tekun. Tekun artinya setia melakukan segala sesuatu walaupun harus menghadapi tantangan. Bagaimana caranya mereka bertekun? Mereka tidak sabar terhadap orang jahat, yang berarti mereka tidak kompromi dengan moral. Sekali lagi hal ini juga tidak membuat mereka kehilangan api revival dan akhirnya mati. Gereja ini memiliki kepekaan doktrin yang sangat kuat, bahkan memiliki kepekaan dalam alam roh sampai dapat membedakan rasul palsu dan rasul asli. Apakah gereja-gereja di masa kini mencapai tingkatan seperti ini? Apakah hal ini bagi kita sungguh-sungguh sangat hebat? Tetapi sekali lagi, tingkatan ini tidak menjadi jaminan bahwa mereka tidak mati dan tidak kehilangan revival. Mereka sabar dan menderita oleh karena nama Tuhan, yang berarti mereka dianiaya dengan dahsyat. Para pekerjanya sangat hebat karena tidak mengenal lelah. Sekali pun demikian, hal ini tidak membuat mereka kehilangan revival.

Tetapi, Tuhan mencela Gereja di Efesus. Mengapa mereka dicela? Oleh karena mereka telah meninggalkan kasihnya yang semula. Ternyata, meskipun kita telah memiliki semua ciri-ciri di atas, namun ketika kita kehilang kasih kita yang mula dengan Tuhan, maka kita dicela oleh Tuhan. Mengapa? Karena ketika kita kehilangan kasih yang mula-mula dengan Tuhan, maka kita akan mati dan sekaligus kehilangan revival. Itulah sebabnya, kita harus memeriksa hati kita: apakah kita masih memiliki kasih yang mula-mula.

Apakah Jalan Keluarnya?

Tuhan memberikan jalan keluarnya bagi kita. Katanya, “Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jika engkau tidak bertobat.”(Wahyu 2:5). Hanya satu perintah: Bertobat. Kehilangan kasih mula-mula itu adalah dosa. Bertobat artinya berbalik arah yang berlawanan dengan arah semula. Hanya satu perintah: Bertobat. Tuhan tidak berkata, “Mintalah kasih yang mula-mula itu.” Atau, “Terimalah kembali urapan yang baru.“ Atau, “Ikutlah berbagai seminar dan traning yang lebih banyak lagi.” Tidak. Jalan keluar yang diberikan oleh Tuhan adalah: “Lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan.” Ini sangat luar biasa, yakni : Lakukan lagi apa yang semula engkau lakukan.

Jadi, kita jangan menunggu urapan kasih mula-mula. Kita jangan menunggu sampai ada getaran dari sorga. Kita jangan menunggu sampai ada seminar atau konferensi. Kita jangan menunggu ada buku-buku baru lagi (Touching Heaven Changing Life). Tetapi, kita hanya melakukan saja apa yang semula kita lakukan. Ingatlah kasih mula-mula kita kepada Tuhan ketika kita bertobat! Kita telah meninggalkan kasih yang mula-mula itu. Ingatlah bahwa kasih itu bukan perasaan. Tetapi, kasih itu adalah sebuah komitmen. Kita melakukan dulu apa yang semula kita lakukan, maka perasaan akan mengikutinya. Jika kita tidak melakukan hal itu, maka Tuhan akan datang dan mengambil kaki dian itu. Ini sangat mengerikan. Jika gereka tidak mau bertobat, maka Tuhan akan datang dan mengambil kaki dian itu dari tempatnya. Jika kaki dian diambil, maka gereja tersebut tidak mengalami lagi transformasi. Gereja tersebut tidak akan menjadi terang. Bahkan gereja tersebut menjadi garam yang tawar, sehingga akan dibuang dan diinjak-injak oleh masyarakat. Gereja yang tidak bertobat dan kembali kepada kasih mula-mula, maka gereja tersebut tidak akan dianggap oleh masyarakat lagi. Jika kita telah kehilangan kasih mula-mula, maka bertobatlah dan lakukanlah lagi kasih yang mula-mula itu. Jika kita tidak bertobat, maka kita sedang menyusul menuju ke kuburan rohani.

Apakah yang Semula Dilakukan oleh Gereja Efesus?

Kapankah Gereja di Efesus dibentuk? Menurut Kisah Para Rasul 19:1-11, Gereja ini terbentuk oleh murid-murid yang menerima baptisan Yohanes, yakni baptisan orang yang telah bertobat. Mereka belum dibaptis oleh Roh Kudus, karena mereka belum pernah mendengar tentang Roh Kudus. Ketika Paulus menumpangkan tangan di atas kedua belas murid itu, maka mereka mulai berkata-kata dalam bahasa roh dan bernubuat. Lalu, Paulus tinggal selama 3 bulan di Efesus dan memberitakan Kerajaan Allah. Paulus tidak memberitakan hal yang lain selain Kerajaan Allah. Kerajaan Allah disebut juga sebagai Jalan Tuhan atau suatu Gaya Hidup. Paulus mengajar mereka tentang Kerajaan Allah di ruang kuliah Tiranus setiap hari selama 2 tahun. Akibatnya, semua penduduk Asia baik orang Yahudi dan Yunani mendengar firman Tuhan. Paulus hanya mengajarkan tentang Kerajaan Allah.

Jadi, ketika seseorang baru bertobat atau baru mengalami pembaharuan terhadap imannya, maka ia harus segera diajarkan tentang Kerajaan Allah. Paulus terus-menerus mengajar mereka di ruang kuliah Tiranus selama 2 tahun dan banyak mukjizat terjadi, bahkan orang membawa saputangan Paulus untuk meletakannya atas orang sakit atau orang yang kerasukan dan setan-setan pun keluar. Efesus berubah menjadi pusat penginjilan, sehingga hanya dalam 2 tahun seluruh Asia Kecil mendengar Injil. Hal apakah yang dilakukan oleh Gereja di Efesus? Gereja Efesus dengan kasih memberitakan, mendemonstrasikan dan mengajar tentang Kerajaan Allah sebagai gaya hidup. Hal inilah yang seharusnya kita fokuskan. Jika hal ini hilang dari kita, maka kita akan kehilangan kasih mula-mula, yakni revival Allah. Akibatnya, kaki dian diambil dari kita.

Pertanyaan kita adalah kuasa dan pekerjaan apakah yang diperlukan untuk menyatakan Kerajaan Allah. Hal ini sudah jelas yakni Kuasa Roh Kudus. Pertanyaan Paulus yang pertama kepada mereka adalah: Sudahkah kamu menerima Roh Kudus?” Mengapa? Sebab Kuasa Roh Kudus adalah Kuasa Kerajaan Allah. Dari manakah kita mengetahui hal ini? Yesus yang menyatakan hal ini kepada murid-murid-Nya di dalam Kisah Para Rasul 1:2-8. Murid-murid menerima kuasa kalau Roh Kudus turun ke atas mereka. Ketika Roh Kudus dicurakan atas muriri-murid Yesus, urapan Roh Kudus yang ada pada Yesus dimanifestasikan, yang kita sebut 5 pelayanan orang percaya yang tertulis dalam Lukas 4:18-19. Tujuan dari 5 pelayanan orang percaya adalah jiwa-jiwa. Itulah sebabnya, orang atau gereja yang tidak melakukan 5 pelayanan orang percaya, maka orang atau gereja tersebut akan pelan-pelan mati dan menjadi Kristen agamawi. Mereka akan ribut dan tidak pernah puas, sehingga mereka tidak akan pernah melihat kuasa Kerajaan Allah.

Kita harus melakukan kembali 5 pelayanan orang percaya. Kita harus mengunjungi orang sakit untuk menyembuhkan mereka. Kita harus mengusir setan-setan dan menyatakan mukzijat. Kita harus memberitakan Injil Kerajaan Allah. Ketika kita memberitakan Injil Kerajaan Allah, maka mukjizat dan tanda-tanda heran terjadi, kesembuhan dan pembebasan total terjadi. Tetapi, ketika Gereja Efesus mulai meninggalkan kasih mula-mula dan meremehkan pesan Tuhan, maka kaki kian diambil dari mereka. Kini Gereja di Efesus jumlah orang Kristen hanya bisa dihitung dengan jari. Hal ini sangat menyedihkan sekali. Sebab gereja yang tidak lagi berfokus kepada 5 pelayanan orang percaya, yakni: Memberitakan Injil, Melepaskan orang dari kuasa gelap, Inner Healing, Mukjizat dan kesembuhan, Memberitakan Tahun Rahmat Tuhan telah datang, maka kaki dian pasti akan diangkat. Gereja Efesus memberikan bukti nyata kepada kita. Di Kota Efesus saat ini, gereja-gereja mengalami kematian rohani. Apa yang harus kita lakukan adalah melakukan saja apa yang semula dilakukan. Mulailah dari hati dan bukan dari materi.

(Eddy Leo)

Sunday, September 21, 2008

Father's Love

Diambil dari sebuah kisah nyata di Amerika Serikat, dan sebuah kisah nyata dalam kehidupan kita.

Love suffers long and is kind;
love does not envy;
love does not parade itself, is not puffed up;
does not behave rudely, does not seek its own,
is not provoked, thinks no evil;
does not rejoice in iniquity, but rejoices in the truth;
bears all things, believes all things,
hopes all things, endures all things..
1 Corinthians 13:4-7 (NKJV)

Adalah seorang muda yang taat berdoa
yang masih berpacaran dengan seorang gadis muda
juga yang baik hati.
Kedua orang ini adalah dua konglomerat kaya.
Sebelumnya merekapun selalu berdoa,
'Tuhan berikanlah aku pasangan yang menurut Engkau terbaik...
' Setelah mereka menikah, keadaan berubah.
Maksudnya, doanya berubah menjadi,
'Tuhan, berikanlah kami anak yang terbaik buat kami.
'Tetapi setelah 7 tahun mereka menikah,
mereka tidak mempunyai anak.

Setelah mereka berdoa dan berdoa,
akhirnya mereka mempunyai anak.
Dan keadaan, maksudnya doa mereka berubah lagi,
'Tuhan, biarlah anak ini menjadi anak yang terbaik bagi kami.'
Dan benar, setelah 9 bulan istrinya mengandung,
lalu lahirlah seorang anak bagi mereka.
'Anak laki-laki pak,' kata dokternya.
Sang ayah langsung melonjak kegirangan.

Tetapi setelah 3 hari, sang dokter memanggil
si ayah ke rumah sakit. Lalu si dokter berkata,
'Pak, dengan berat hati saya harus menyampaikan
kabar buruk kepada anda.'
Si ayah membalas,'Kabar apapun,
saya siap menerimanya, pak dokter.
Saya siap menghadapi yang terburuk'
'Dan hal yang buruk itu adalah, bahwa
putra anda tidak akan bertumbuh dengan
normal seperti anak-anak yang lain,' jelas si dokter.
'Apa maksud bapak,' si ayah bertanya.
Dokter melanjutkan,
'Putra anda menderita sesuatu kecacatan
yang tidak dapat disembuhkan. Yaitu
cacat mental yang serius.'
Sang ayah lalu menitikan air mata dan
berkata sambil berdoa, 'Tuhan, apapun
yang Engkau berikan kepadaku,
aku tahu semuanya baik dan Engkau tidak pernah
mencelakakan anak-anakMu.'

But above all these things put on love, which is the bond of perfection.
Colossians 3:14 (NKJV)

Sejak itu, kedua orang tua itu membeli ranjang bayi
khusus anak mereka dan ditaruh di samping ranjang mereka berdua.
Mereka selalu kesulitan untuk mengurus anak mereka tersebut,
tetapi mereka menanggung semuanya itu. Beranjak keluar dari
umur batita, mereka membuatkan kamar khusus untuk anak mereka tersebut.

Anak itu menjadi anak yang sangat istimewa dan menjadi anak mereka
satu-satunya. Mereka memberikannya segala yang dia mau dan dia perlukan.
Mainan macam-macam, komputer, boneka, dan lain-lain.
Dan jika si ayah selesai pulang kerja, ia selalu mengajak si anak bermain.
Dengan mainan yang ada atau jika ayahnya membawa mainan yang baru untuk anaknya.

Setiap ayahnya pergi keluar misalkan untuk berpesta dengan rekan kerjanya
atau teman-temannya yang sedang berbahagia,
ia selalu membawa serta istri dan anaknya.
Dan di depan rekan-rekan kerjanya atau teman-temannya,
ia selalu membanggakan anaknya. 'Woi anak gw nih… ganteng kan ?'
Selalu ia mengatakan demikian, karena ia tahu,
anaknya ini adalah anugerah Allah yang terbesar dalam dirinya..
Dan ia sangat mengasihi anak ini, karena ini anaknya. Meskipun dia cacat.

Tetapi setelah anak itu bertumbuh makin dewasa, kecacatannya semakin kelihatan.
Kemampuan komunikasinya kurang,
jika terjemur matahari sebentar mulutnya akan keluar busa,
dan jika sedang berbicara kadang air liurnya menetes.
Tetapi meskipun begitu, kedua orang tua tetap
sangat sangat menyayangi anak mereka yang cacat itu.

Suatu hari, pagi-pagi sekali anak cacat ini sudah bangun,
sekitar pukul 4.30. Dalam pikirannya,
'Hari ini, aku pengen buat sarapan yang speeeeeesial buat papa.'
Setelah doa pagi, ia pergi menuju dapur.
Ia mengambil potong roti, lalu menaruhnya dalam oven,
dan menyetel waktunya sampai 10 menit.
Tentu saja hasilnya gosong.
Setelah bunyi 'ting', maka anak cacat itu
menaruhnya di atas sebuah piring.
Lalu ia mengoleskan selai kacang keju yang (amat) sangat banyak,
sambil berpikir, 'Harus kasih yang baaaaanyak buat papa,
biar ueeeeenak rasanya'.

Setelah itu, ia berlari ke kulkas, karena ayam sudah mulai berkokok,
lalu mengambil sebutir telur. Dan lalu memanaskan panci di atas kompor,
lalu memecahkan telur tersebut dan menuangkan isinya ke dalam panci tersebut,
dan langsung menaruhnya di atas piring yang lain,
sambil berpikir, 'Kalo aku buatnya cepet,
pasti papa seneng, karena gak perlu nunggu lama.'
Dan lalu ia bergegas mengambil cangkir,
dan mengambil toples kopi bubuk.
Jika kita hanya membutuhkan 2 sendok teh,
anak cacat ini memakai 5 sendok teh kopi bubuk,
sambil berpikir, 'Kalau 2 sendok teh saja sudah harum,
apalagi 5, pasti papa suka.'
Jadilah kopi yang terasa seperti kopi tua itu.

Lalu si anak cacat ini mengambil nampan,
lalu dengan hati-hati tanpa menimbulkan bunyi macam-macam,
menaruh semua piring yang di atasnya ada roti gosong dan
telur mentah dan cangkir kopi tua tersebut, dan menuju kamar
ayahnya. Lalu ia membangunkan ayahnya,
dan lalu berkata begini, 'Papa, bangun dong,
aku udah buat sarapan yang spesiaaaaaaaal buat papa.'
Lalu ayahnya bangun dan melihat dan menghirup aroma
'sedap' dari roti gosong, telur mentah dan kopi tua tersebut.
'Wah pasti enak nih.'

Sebelum si ayah melipat tangannya untuk berdoa, si anak berkata,
'Pa, kali ini aku doain makanan ini buat papa ya,
' kan biasanya papa yang doain. OK ya papa?'
Sebelum ayahnya sempat mengangguk, si anak cacat ini sudah melanjutkan,
'Papa ikutin ya: Tuhan Yesus, terima kasih, atas makanan ini,
yang telah Tuhan sediakan. Terima kasih Tuhan, amin.'

Lalu ayahnya mecoba roti gosong tersebut,
dan setelah ayahnya mengunyah gigitan pertama,
si anak cacat dengan polosnya bertanya,
'Enak kan pa?'
'Iya, enaaaak sekali,' lalu melanjutkan makan.
Setelah roti tersebut habis, ia memakan telur mentah tersebut.
Dan si anak bertanya, 'Telurnya enak kan pa?
Aku yang masak semuanya loooo….'
Si ayah berkata,
'Wah kamu yang masak? Enak sekali nak.'
Lalu si ayah melanjutkan memakan telur mentah tersebut.
Setelah semua makanan habis, ia mecoba kopi tua itu.
Si anak bertanya lagi, 'Harum dan enak kan pa?'
Si ayah tanpa expresi mual apapun, membalasnya,
'Pahit, tapi papa suka sekali.'
Dan dengan lugunya si anak menjawab,
'Ya iya dong papa, kopi kan pahit…,'
karena ia mengira ayahnya sedang bercanda.

Setelah semuanya habis, si ayah membelai kepala anaknya dan berkata
'Ray, kamu tau nggak…'
'Nggak paa,' potong si anak cacat tersebut.
Lalu si ayah melanjutkan,
'Kalau semua masakan kamu, enaaaaak sekali.'
Lalu si anak menjawab,
'Iya dong pa, kan aku yang masakin, spesiaaaaaal buat papa.'
Lalu si ayah berkata lagi,
'Kamu tahu nggak kenapa papa senang hari ini?'
Si anak sambil menggelengkan kepala,
'Nggak tau pa….'
'Karena hari ini kamu dah buat sarapan yang, spesiaaaaal buat papa.'
Lalu si ayah melanjutkan,
'Ray, kamu tahu gak kenapa papa sayaaaaaaang sekali sama kamu?'
Lalu dengan lugunya anak cacat ini menjawab,
'Nggak tahu pa…..'
'Karena kamu anak papa yang udah bikin papa, seneeeeeeeeeeeng banget.'
'Raymond juga, sayaaaaaaaaaang banget sama papa.'
Lalu sambil menitikan air mata, ia memeluk anaknya yang cacat itu, dan
berkata kepada anaknya,
'Terima kasih ya nak, karena telah memasakan sarapan roti, telur,
dan kopi ini buat papa. Semuanya terasa, enaaaaak sekali.'
Lalu si anak menjawab,
'Sama-sama papaah….'
Dan si ayah lalu berdoa dalam hatinya,
'Tuhan terima kasih, karena Engkau sudah memberikan anak yang sangat sayang padaku…'


Anda tahu, siapakah anak cacat dan ayah tersebut?
Kamulah, yang sedang membaca adalah anak yang cacat tersebut..
Seperti anak cacat itu memberikan kepada ayahnya,
roti gosong, telur mentah dan kopi tua, juga kita,
memberikan apa yang tidak sempurna dari kita untuk Tuhan.
Roti gosong, telur mentah dan kopi tua, yang merupakan apa yang tidak
sempurna dari kita misalnya, pujian, dan kehidupan kita, Tuhan terima
semuanya dengan senang hati, karena Tuhan tahu,
bahwa kita melakukannya dengan segenap hati kita
yang tertuju pada Bapa di sorga, dan
kita ingin melakukan yang terbaik untuk Bapa kita di sorga.


Ingat ini:
Bapamu di sorga menyayangimu, apa adamu, apa yang ada padamu,
apapun yang engkau berikan dengan segenap hatimu,
merupakan sebuah persembahan yang harum.
Karena Bapamu mengasihi kamu,
sampai-sampai Ia sendiri mengirimkan Anak-Nya untuk turun ke dunia,
untuk menebuskan dan mematahkan segala kutuk atas diri kita,
dan untuk membayar lunas segala hutang dosa kita dan menebus dosa kita dari maut..

Ingat : Bapamu di sorga mengasihimu.

You are all fair, my love, and there is no spot in you.
Song of Solomon 4:7 (NKJV)

Thursday, September 11, 2008

Kesaksian ttg neraka

Gw selalu berpikir blog gw utk menyampaikan perenungan gw atau pun petualangan gw ttg makanan dulu gk tidak terpikir sama sekali akan membuat posting tentg sesuatu yg berbau rohani. Tapi Tuhan telah memulihkan hidup gw dan membuat gw lahir baru pada tahun ini. Jadi gw memutuskan selain dari perenungan dan petualangan makan gw, gw akan memosting ttg sesuatu yg "berbau" rohani. Dan posting pertama ttg neraka :)

Neraka dari dulu gw berpikir ttg sesuatu yg menakutkan. Tetapi setelah mendengar dan membaca tentang kesaksian neraka, neraka itu tempat yang sangat-sangat mengerikan bahkan mungkn lbh mengerikan daripada yg pernah kita bayangkan. Dan neraka itu NYATA!!! seringkali gw menemukan beberapa org menggangap neraka itu tidak ada atau bahkan menganggap neraka itu perbuatan kita yg jahat, ada jg yg seperti gw lon tau seberapa mengerikannya nereka. so gw maw kita membaca sebuah kesaksian dari Elizabeth ttg dirinya yg dibawa ke neraka:

"Kejadiannya pada bulan September 2001, ketika itu saya dan team sedang berdoa syafaat di gereja. Saat itu saya sadar masih ada di dalam gereja, tapi saya juga merasakan bahwa roh saya dibawa oleh Tuhan Yesus ke suatu tempat lain.

Saya tiba disana dan tempat itu sangat mengerikan. Berbau busuk, amis, bau darah, bau benda2 terbakar, bahkan lebih busuk dari bau pasar ikan.
Saya lihat disana ada banyak hal-hal yang mengerikan. Dan yang paling membuat saya tidak tahan adalah begitu banyaknya orang-orang yang menjerit ketakutan, minta tolong, minta ampun kepada Tuhan. Mereka berkata ”Lepaskan saya Tuhan, tolong saya Tuhan, ampuni saya Tuhan, saya sudah tidak kuat lagi berada disini” tetapi Tuhan Yesus hanya berkata “Pengampunan itu sudah terlambat, karena waktu di dunia kesempatan itu masih ada tapi kamu sia-siakan dan tidak kamu ambil, sekarang semua sudah terlambat, tidak ada lagi pengampunan di neraka”
Disana saya juga melihat berbagai macam hal sangat mengerikan, jutaan orang disisi kanan saya dibakar api hingga tubuh mereka meleleh. Anehnya tubuh yang meleleh tadi kemudian kembali tumbuh normal dan utuh, tapi kemudian dibakar lagi sampai habis, dan hal ini terjadi berulang kali, sehingga sakitnya itu tidak terkira dan tidak pernah berhenti.

Disisi kanan itu juga saya melihat ada orang yang digerogoti ulat-ulat kecil, seperti yang sudah disampaikan dalam Firman Tuhan bahwa di neraka terdapat api yg kekal dan juga jutaan ulat yang menggerogoti tubuh manusia dengan kekal.


sampaikan kesaksian ini, apabila mereka percaya Puji Tuhan, tetapi apabila mereka tidak percaya ya sudah, biarkan saja, tidak usah bingung, yang penting kamu sudah menyampaikan dan mereka sudah mendengar, keputusan ada ditangan mereka masing-masing”.

Saya dan Tuhan Yesus terus berjalan hingga tiba di sebuah persimpangan, ada jalan yang ke kiri dan ada jalan yang ke kanan. Saya melihat ada banyak sel-sel yang diisi dengan orang yang jumlahnya banyak sekali. 1 sel diisi 1 orang, kemudian juga ada iblis yang sedang tertawa kesenangan diantara banyak orang yang menangis menjerit karena tidak tahan oleh siksaasn. Ada yang matanya dicungkil sampai darahnya mengalir deras sekali, ada yang tangannya dikuliti, ada yang lidahnya dipotong-potong, tetapi sama seperti diawal kesaksian saya, mata, tangan, lidah, dll itu bisa kembali normal utuh kembali, namun setelah itu kembali disiksa. Tiada henti-hentinya, siksaan di neraka itu sifatnya kekal. Saya dengar lagi semua orang menangis, minta tolong dan minta ampun, tapi Tuhan tetap tidak bisa menolong, karena semua memang sudah terlambat.

Saya kemudian bertanya pada Tuhan, “Tuhan, orang-orang yang ada disini pasti orang-orang yang tidak percaya Tuhan Yesus kan?”, tetapi Tuhan menjawab “Oh tidak,. Justru yang ada disini adalah orang-orang kristen yang sudah percaya Tuhan Yesus”. Saya kaget sekali, lalu saya bertanya kenapa justru orang-orang kristen juga ada yang di neraka, bukankah mereka sudah percaya dan menerima Yesus. Tuhan pun menjawab, “Mereka memang orang kristen yang percaya dan menerima Yesus, tetapi kehidupan yang mereka jalani bukanlah kehidupan kudus yang diinginkan Tuhan. Mereka diberi anggota tubuh yang lengkap seperti tangan yang seharusnya untuk menyembah Tuhan, tetapi digunakan untuk memukul. Diberi mulut untuk memuji Tuhan tetapi digunakan untuk menggerutu, mengomel dan mencaci maki orang”.

Jadi hal-hal itu tidak berkenan bagi Tuhan. Kita harus dapat mempergunakan tubuh yang diberikan Tuhan dengan benar dan selalu menjaga kekudusannya, karena apapun yang kita lakukan di dunia ini akan kita pertanggungjawabkan kepada Tuhan setelah kita dipanggil kembali. Kita tidak dapat menyembunyikan apapun dari Tuhan karena Tuhan mengetahui segala apa yang kita lakukan, walaupun ditempat yang tersembunyi sekalipun.
Saya pun diajak jalan semakin ke dalam ke pusat neraka. Dipusat neraka ada ada sebuah sumur yang menyerupai kawah belerang. Didalam sumur itu saya melihat ada orang-orang yang diikat berdua-duaan, jadi perempuan dengan perempuan dan laki-laki dengan laki-laki. Tuhan pun menjelaskan kepada saya bahwa mereka yang diikat berduaan itu adalah para lesbian, waria dan homo. Yang walaupun mereka mengaku bahwa mereka menerima dan percaya Yesus, tetapi kehidupan mereka tetap seperti itu , maka mereka akan ditempatkan Tuhan disana.

Tidak jauh dari sana, di pusat neraka juga ada juga orang-orang yang dihukum di kawah belerang ini, yaitu orang-orang yang suka dengan perdukunan, suka cari penglarisan, cari suhu atau paranormal, kemudian ada juga sel-sel, dimana 1 sel diisi 1 org, yang didalamnya terdapat orang-orang yang alat kelaminnya digerogoti ulat-ulat sampai darahnya mengalir deras kemudian bentuknya kembali normal dan utuh lagi, kemudian digerogoti lagi dan hal itu terjadi berulang-ulang, tidak pernah berhenti. Tuhan bilang kepada saya bahwa itu adalah tempat untuk orang-orang yang mengaku sudah Kristen tetapi masih tetap bermain-main dengan kekudusan, masih ke tempat-tempat yang tidak benar, masih punya simpanan, itu akan masuk kesana, karena menganggap masih ada waktu buat bertobat, padahal kita tidak tahu kapan kita akan menghadap Tuhan.

Semakin kedalam lorong neraka, keadaan semakin gelap dan pengap, trus saya melihat ada iblis yang berkata “Ayo pak pendeta, khotbah lagi pak pendeta, kamu kan didunia khotbah, kenapa disini tidak mau khotbah”. Saya jadi bingung kok ada pendeta yang masuk neraka? Pendeta kan hidupnya suci dan percaya Yesus. Tapi Tuhan berkata, pendeta itu memang rajin berkhotbah, mengabarkan Firman Tuhan, tetapi dia sendiri tidak bisa menjalankan firman itu dalam kehidupannya, dia menggelapkan dan menggunakan uang jemaat, hidup tidak kudus, punya istri simpanan, dll. Merekalah yang ditempatkan disana oleh Tuhan. Saya melihat pendeta itu berusaha keluar, tetapi tidak bisa, kemudian mulutnya dirobek dan dicakar oleh iblis sampai tidak berbentuk, darah mengalir, tetapi mulut dan wajahnya kembali normal lagi, trus dicakar disobek lagi, dst, dst. Disana juga para pendeta itu berteriak kepada Tuhan, minta ampun, tapi Tuhan tetap berkata, bahwa semua itu sudah terlambat, ketika orang-orang tiba di neraka kesempatan bertobat itu sudah tidak ada.

Setelah melihat semua ini, saya bilang ke Tuhan, Tuhan saya tidak mau tinggal disini, saya tidak mau masuk kesini lagi, bahkan sampai saya sadar dan roh saya telah kembali ke tubuh saya pun, bau busuk neraka itu masih tercium, padahal didekat saya tidak ada sampah atau kotoran berbau busuk (saking bau busuknya, setelah sadar, elizabeth sampai 40 hari tidak makan, hanya minum saja. Puji Tuhan dia tetap kuat, tidak lemas, menurutnya mungkin karena dia makan buah yang diberikan Tuhan pada saat mereka berada di taman dalam surga).

Saya bilang ke Tuhan, kok begini ya? Kok orang kristen banyak yang masuk ke neraka bahkan para pendeta, saya bilang ke Tuhan kalo saya sudah tidak kuat lagi, kemudian Tuhan memeluk saya dengan hangat, menghibur saya dan akhirnya membawa saya ke suatu tempat lain yang sangat jauh berbeda dengan neraka. Tempat yang sangat indah, teramat sangat indah sekali.
Disana saya melihat ada banyak sekali rumah, ada yang kecil dan ada yang besar, ada yang sudah jadi dan ada yang belum jadi. Lalu saya bertanya kepada Tuhan, rumah-rumah siapakah itu. Tuhan menjawab kalo itu adalah rumah untuk anak-anak-Ku. Nanti apabila pulang sudah disediakan rumah tinggal. Saudara, apa yang dikatakan Firman Tuhan itu benar bahwa Tuhan Yesus pergi kepada Bapa untuk menyediakan tempat tinggal bagi kita semua.
Yang disediakan untuk kita yang percaya kepada Tuhan Yesus, yang percaya dan mau melayani Tuhan dengan kudus, tulus dan murni hatinya.
Saya juga bertanya kok rumahnya ada yang kecil dan ada yang besar, Tuhan menjawab bahwa itu semua tergantung dari ketulusan pelayanan kita...bukan dari banyaknya pelayanan yang dilakukan, tapi dari ketulusan dalam melayani Tuhan, motivasi dalam melayani. Semakin kita tulus dan dekat maka semakin Tuhan memberikan tempat yang terbaik. Trus diantara rumah-rumah itu ada yang separoh jadi dan ada yang sudah jadi, Tuhan bilang bahwa yang sudah jadi artinya orangnya sudah meninggal dan sudah bersama dengan Tuhan, sedangkan yang baru separuh jadi artinya orangnya masih belum meninggal.
Surga itu sangat terang sekali, tidak menyilaukan tidak panas di kulit walalupun terang sekali, tapi sejuk di kulit.

Di ujungnya surga saya melihat ada barak, ada suatu tempat besar tapi untuk rombongan banyak orang, yang ternyata itu adalah tempat untuk orang-orang yang tidak percaya Tuhan Yesus tetapi waktu mau meninggal, misalnya dalam keadaan sakit atau koma, terus didoakan dan mau bertobat, menerima Yesus Kristus trus langsung meninggal, maka mereka akan ditempatkan disana.
Jalan yang ada disurga, di rumah-rumah itu indah sekali, seperti butiran kaca. Ada banyak pohon buah-buahan. Saya juga sempat diberi buah oleh Tuhan dan ajaib, begitu buahnya dipetik, langsung numbuh lagi. Jadi kehidupan baik disurga maupun dineraka itu semua adalah kekal.
Tidak jauh dari situ saya melihat ada istana yang indah sekali, Tuhan katakan itu adalah Istana-Nya dan akhirnya mengajak saya kesana.
Disana saya melihat banyak orang memuji dan menyembah Tuhan setiap saat tanpa ada rasa capek, ngantuk dan lelah. Mereka memuji Tuhan setiap saat, setiap waktu. Sesuai dengan Firman Tuhan, saya lihat istana itu benar terdiri dari emas permata. Lantainya terbuat dari emas, dindingnya dari batu permata yang indah sekali. Tuhan itu adalah Raja diatas segala raja, Dia adalah Raja yang sangat kaya sekali.
Saya lihat juga ada malaikat. Malaikat itu ada 2 macam, ada yang bersayap dan ada yang tidak bersayap.
Malaikat yang bersayap itu adalah untuk peperangan rohani dan yang tidak bersayap untuk puji-pujian.
Kemudian karena kasih dan kemuarahan hati Bapa, saya juga dipertemukan dengan Yohanes, murid yang paling dikasihi Tuhan. Yohanes berkata pada saya, “kamu ingini hati-Nya aja, ingini dekat ama Tuhan aja, jangan ingini yang lain”.

Setelah itu saya diajak ke pekarangan dan disana saya bertemu dengan Raja Daud yang masih berpakaian seorang raja lengkap, kemudian dia berkata pada saya kalo dia ada disana hanya karena kasih dan kemurahan hati Tuhan. Saya takjub sekali karena setau saya Raja daud itu kan intim sekali dengan Tuhan, tetapi kok dia sendiri bisa berkata bahwa dia ada disana hanya karena kasih kemurahan hati Tuhan. Kemudian bagaimana dengan kita yang hidup di dunia ini dan tidak intim dengan Tuhan? Raja daud juga berpesan pada saya untuk menyampaikan kepada anak-anak Tuhan untuk selalu menjaga kekudusan apalagi anak-anak muda jaman sekarang yang gampang jatuh dalam ketidakkudusan seperti melakukan perzinahan dan kenajisan.
Saya juga bertemu dgn Musa yang hanya berkata “Aku menyesal karena tidak dapat masuk ke tanah perjanjian”.
Saya juga ketemu Paulus yang bilang bahwa kalo kamu menghadapi pencobaan yakinlah bahwa itu tidak akan melebihi kekuatannmu. Jadi sodara-sodara, yakinlah kalo kita menghadapi kesulitan yang luar biasa yakinlah bahwa Tuhan pasti akan menolong dan pencobaan itu tidak akan melebihi kekuatan kita.

Kemudian saya bertanya pada Tuhan, apa kunci untuk bisa masuk istana Tuhan, Tuhan pun menjawab “hal itu gampang sekali, kamu cuma harus intim aja sama Aku, deket dengan Aku, melekat pada Aku, tidak ada yg lain”.
Saya bersyukur sekali bisa ketemu Tuhan Yesus yang memulihkan kehidupan saya, karena hanya pertemuan pribadi ini yang memulihkan saya.
Tuhan Yesus wajahnya lembut dan penuh kasih, jauh berbeda denga gambar-gambar yang ada. Wajahnya mulia dan bisa membuat kita terkesima melihat-Nya.
Tokoh-tokoh Alkitab yang kita baca umurnya ratusan tahun juga waktu saya temui di surga, mereka umurnya masih muda, sedang gagah-gagah nya, sekitar umur 30 – 40 tahun. Sayapun waktu dibawa Tuhan, di alam roh, saya seperti anak kecil berumur 10 tahun, padahal dalam kehidupan nyata, umur saya sudah 21 tahun."

Mungkin ada org yg membaca kesaksian ini tidak percaya, tapi tidak apa2 itu urusan kalian pribadi dgn Tuhan,tapi yg membaca ini dan belum menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat bertobatlah skrg juga minta ampun atas semua dosa-dosa kita karena Tuhan sudah membayar dosa-dosa kita dengan mati diatas kayu salib. Bagi ada yg mau bertanya ttg hal ini, bisa tinggalin pesen di msg box ato tinggalin comment Tuhan memberkati.

sumber:http://lieagneshendra.blogs.friendster.com/my_blog/2008/0/kesaksian_nerak.html

Video:
http://www.youtube.com/watch?v=kQZv0jl3xTU&feature=related
Satu lagi video ttg kesaksian neraka
http://www.youtube.com/watch?v=W4_25R9PTPI