Thursday, July 26, 2007

Abis pulang dari kampus, tadi ujian kalkulus SUSAH BGD gw gk yakin bisa lulus T_T besok masih ada ujian 1 lagi dari dosen killer gw. Oke cukup curhat2an soal kampus gw yg boring itu. Kemarin gw untuk 1st ke blitz cineplex. Kesan pertamanya tempatnya keren dibanding XXI. Gw bareng sama anak-anak igo yang lain 7 org semua. Sebelum ntn ada perdebatan kecil sebagian pada gk maw ntn horor krn 3 org yang takut.Jadi kita pisah deh 3 org (1 jadi nyamuk euy!! )ntn simpons dan gw berempat ntn film horor thailand judulnya Alone.

Sutradaranya sama kaya yg buat film Shutter. Bercerita tentang kembar siam gitu lah. Oke intinya tuh film agak boring ceritanya dan gk ada serem2nya. Yang ada cuma kaget2an doank D; tau gini tadi ntn simpons the movie aja. Mana di tengah film tuh layar goyang2 terus textnya sempet gk keliatan pula. Sucks banged tuh blitz. Bangkunya seperti kata temen2 gw gk enak bgd. Mana 30 rb pula !!! sesudah ntn kita lanjut makan2 di pizza berinsial M (gw lupa namanya).
Di sono ngobrol2 sekalian makan pizza, thx to someone yang ngajak makan di sono karena harganya cukup selangit (buat gw sih). Masa cuma makan 2 pieces pizza + blackcurrant tea 43 rb! setan gw ditipu sama tuh anak katanya gk mahal pula . Ada satu percakapan yg cukup menarik (di antara semua useless topic). Ada satu dari temen gw bilang "gw pengen beberapa tahun lagi akan menikah" cukup kaget denger dia ngmg gitu sih krn gw kirain dia tipe org yg gk maw nikah tapi dia beralasan katanya kalo gw nikah lama2 kasihan cewenya (another suprising fact DIA UDAH ADA CE !! padahal mukanya agak2 hopeless buat dapet ce?). Mendengar topik ini pikiran gw sedikit menerawang, topik ini jg kadang gw pikirkan kapan gw married dan sama siapa? biarpun untuk sementara gw agak males mikir gitu tapi mgkn krn gw koleris gw harus mikirin hal itu !!!! cari calon mode: on

beberapa waktu lalu gw sempet dapet sms dari temen gw. isinya kira2 gini: "Woi teman2 ini nomor baru XL gw nih, jadi kalo u orang masih anggep gw temen, sms gw ato gk kita bukan temen". Pas baca langsung agak kaget gw sambil menggerutu dikit "siapa nih". Dan pertanyaan gw langsung terjawab 2 menit kemudian. Ada sms masuk lagi dari no yang sama yang isinya: "Cape-cape kasih pengumuman ke semua org, gw lupa kasih tahu hal yg paling penting. GW LUPA KASIH TAU NAMA GW !! gw si I (Inisial nama dia)"

Sunday, July 22, 2007

Agus dan Rita adalah tipikal pasangan pacar orang Sunda di mana
sang pria memiliki panggilan 'Aa' dengan wanitanya 'Neng'. Satu bulan
pertama bagi Agus dan Rita adalah surga. Tiga bulan kemudian adalah
panggilan bangun tidur bagi mereka dan mendekati 9 bulan pacaran, drama
dimulai.
Pacaran dengan Rita lebih sulit dari merancang dimensi TORA
(Take Off Runway Area) sebuah airport. Menentukan TORA, mudah. TORA untuk
airport yang dirancang menerima pesawat kelas Boeing 737 lebih panjang dari
TORA untuk pesawat kelas Fokker. Ada penuntunnya, ada tabelnya dan ada
rumusnya. Bahkan ada asosiasi internasional yang mengatur dan memastikan
semua terbangun dan ter-set-up dengan baik. Berpacaran dengan Rita, semua
petunjuk datang dari wangsit dukun.

1. Cemburu
Rita menatap Agus dengan tajam. Kedua tangannya melipat defensif,
menunjukkan sikap penuh permusuhan. Agus sedang mengonsumsi dosis
harian menerima semprotan Rita. Satu isu kecil dapat berubah menjadi
letusan gunung.
"Kenapa semalem Neng nelepon gak Aa' bales?"
"Geulis (cantik)?, soalnya Aa' semalem baru pulang jam 2."
"Ngapain aja?" Mata Rita semakin tajam , membuat Agus merasa seperti
imigran gelap yang sedang diinterogasi petugas imigrasi.
"Aa'?Aa' semalem kan siaran."
" Kan sampe jam dua belas."
"Abis itu, mengantarkan pulang Risa." Kesalahan terbesar kebanyakan
pria adalah kejujuran.
"Enak amat yah jadi Risa. Dianter kamu pulang malem-malem. Padahal kan
dia bukan pacar kamu." Matanya semakin hostile. Agus menggaruk-garuk
kepalanya. Dia mulai mengerti maksud omongan Rita. Sudah saatnya
wanita bersikap mandiri dan mampu pulang sendiri ke rumahnya di tengah
malam melewati gang-gang penuh preman, maling pemerkosa. Belum lagi
resiko dicabik-cabik anjing liar gila. Di tahap ini, pembantu Rita
yang berprofesi ganda sebagai pengamat sinetron Indonesia secara
transparan berpura-pura tidak menguping pertengkaran.
"Daerah rumah dia kan Cikaso. Gak aman."
"Suruh dia pindah rumah dong. Biar kamu gak perlu anter-anter," ujar
Rita sambil mengabaikan beberapa faktor kecil seperti:
a. Bahwa mencari rumah baru sulit
b. Harga rumah mahal
"Neng kenapa sih mesti cemburu?"
"Cemburu? Neng gak cemburu. Siapa yang cemburu? Apakah Neng terdengar
seperti orang yang cemburu? Menurut kamu ini cemburu? Menurut kamu
Neng cemburuan? Nggak!" dengan desibel yang meningkat dari 8 kali
level normal dengan dahi berkerut.


2. Dominasi
Ini adalah agenda keseharian Agus.
Pagi - Antar Rita ke kampusnya.
Siang - Mendatangi Rita di kampusnya, makan siang bersama.
Sore - Menjemput Rita dari kampus.
Malam - Menelpon Rita.
Agus mulai jengah dengan aktivitas yang menuntut mobilisasi tinggi
ini. Dia mengusulkan agar Rita juga pro-aktif untuk pergi ke kampus
Agus sesekali dan mengurangi frekuensi pertemuan.
"Neng, kalo kayak gini terus, Aa' bisa cacat permanen dan jatuh
miskin."
"Katanya sayang?"
"Gak mesti tiap hari kan ketemuan?"
"Kan kangen A'."
"Kalo Neng kangen, ya Neng juga dong sekali-kali pergi ke kampus Aa'."
"Nggak. Aa' aja yang ke kampus Neng."
"Ntar Aa' kecapekan."
"Kalo sebaliknya, Neng dong yang kecapekan."
"AAAARRRGGGHHHHHHH"

3. Sensitifitas
"Neng keliatan gendut gak sih Aa'?"
"Nggak."
"Liat dong ke Neng kalo bicara."
"Oke."
"Gendut ah."
"Nggak kok sayang."
"Gendut."
"Ya mungkin sedikit perlu fitness kali ya?"
"JADI MENURUT AA', NENG GENDUT? TEGA!"
"Loh?"
"Apa liat-liat?"
"Tadi katanya disuruh liat."
"Liatin saya gendut?"
"Aa' minta obat tidur...4 butir...please."
"Buat?"
"Bunuh diri."
"Kenapa mau bunuh diri? Malu yah punya pacar gendut?"
"ARRRGGGHHHHH! !!"

4. Drama-drama- drama
"Halo?"
"Halo? Aa' ya?"
"Iya sayang, Neng, Aa' gak bisa ke rumah malem ini gak apa-apa ya?"
"Kenapa?"
"Aa' mau pergi sama temen-temen. Bimo ulang tahun dan mau nraktir makan."
"Nggak. Aa' ke sini sekarang juga."
"Tapi Neng, semua anak-anak pada ikutan."
"Jadi Aa' lebih seneng bergaul sama temen-temen Aa' daripada sama Neng?"
"Bukan gitu, ketemu kamu kan udah tiap hari. Bimo ulang tahun kan cuman
sekali setahun."
"Bilang aja lebih sayang Bimo ketimbang sama Neng."
"Nggak kok, kamuh gak nangkep nih esensinya."
"Saya cuman sapi gila yang kamu gandeng kemana-mana. . ya, kan?"
"Sapi sih nggak ya.."
"Hu hu hu.. udah gak ada yang sayang lagi sama Neng di dunia ini.."
"Ehm...cup cup sayang...duh, bageur..."
"Neng mending mati aja sekalian... giles aja Neng sekalian sama truk
ayam, A'."
"Aduh Neng, ini bukan masalah yang besar kok, cuman semalem aja."
"Kalo bukan masalah yang besar berarti Aa' bisa ke sini, kan?"
"....."

5. Teman
"Saya gak suka sama sahabat-sahabat kamu. Yang satu bau. Yang satu logat
Sumateranya nyeremin dan yang paling Neng gak suka, yang paling deket
sama kamu itu... tukang maenin cewek!"

6. Makna ganda
Agus mulai menyadari perkataan Doni di UNJAT dulu bahwa terkadang wanita
bisa menjadi makhluk yang kompleks. Mereka berjalan-jalan di shopping
mall. Minggu depan adalah ulang tahun Rita.
"Ih, bagus yah sepatu ini," ujar Rita menatap sepasang sepatu.
"Kamu mau Aa' beliin ini untuk ulang tahun kamu?"
"Nggak lah nggak usah."
"...Oke..." Agus melanjutkan jalan-jalannya, meninggalkan Rita yang
masih berdiri di depan etalase sepatu.
"Kok segitu aja?"
"??"
"Paksa dong bujuk Neng supaya mau."
"Kamu tadi baru bilang bahwa kamu nggak mau."
"Iya, tapi bukan berarti saya gak mau, kan ?"
"Jadi kalo kamu bilang gak mau, itu artinya kamu mau?"
"Belum tentu juga."
"Kalo kamu bilang mau, itu artinya kamu gak mau?"
"Belum tentu juga."
Garuk. Agus garuk-garuk.

Cuplikan dari jomblo: sebuah komedi cinta by Adhitya Mulya, salah satu pengarang komedi favorit gw XD

Sunday, July 15, 2007

Cerita ini sebenarnya udah cukup lama, ketika gw ke jepang bulan mei lalu. Karena gw begitu males jadi lon gw tulis-tulis di sini. Oke kita mulai aja ceritanya, jadi cerita ini dimulai ketika acara gw sudah kelar dan gw bermaksud extend lagi tapi krn hotel gw yg pertama harganya selangit maka gw bermaksud pindah hotel.

Jadi pas gw check out bawa koper setengah mampus beratnya dan untuk mencapai hotel yg lebih 'gembel' itu gw harus naik kereta bawah tanah (subway). Gk ada temen pula waktu itu bener2 kesepian gw sendirian doank. Nah jadi klimaksnya ketika gw udah di dalem keretanya. Nah kebetulan waktu gw masuk keretanya masih kosong jadi gw dapat tempat duduk. Setelah beberapa stasiun akhirnya kereta mulai penuh dan banyak org berdiri.

Di depan gw berdiri seorang pria anak muda gitu. Tentu aja gw cuekin krn gw 'gk tahu malu' jadi gw gk kasih tempat duduk krn gw lagi cape bgd waktu itu. Krn perjalanan agak lama maka tanpa sadar gw bengong mikirin sesuatu (mikirin siapa HAYOOO!!). Tiba2 enak2 ngelamun gw tiba2 notice laki2 nerd di depan gw itu kaya foto gw !!! terus pas gw ngeliat dia langsung dia belaga sms gitu. Yah tentu aja gw kirain gw salah kira jadi gw lanjut ngelamun lagi.

Setelah ngelamun beberapa saat, tiba2 gw notice lagi tuh laki2 NERD kembali video/foto gw kamera hpnya itu nyorot gw. Dalam hati gw langsung takut, gila direkam sama LAKI !!!!! what the kalo ce okelah gw ngerti muka gw keren krn indo gw byk yg ngejar tapi kalo LAKI!!! gw gk perlu bangga direkam LAKI. Banyak pikiran berkecamuk dalam hati gw tapi gw langsung memutuskan gw turun di stasiun berikutnya biarpun bukan stasiun tujuan gw. Pas turun gw udah takut aja tuh NERD ngejar gw terus gk lucu bgd gw tar dikejar2 HOMO sambil bawa-bawa koper dan teriak2 "TOLONG2 ADA HOMO YG NGEJAR GW !!!" Yang untungnya berakhir bahagia dia gk turun dan gw gk perlu teriak2 kaya org idiot gitu. Itulah sekilas pengalaman thriller gw di Jepang jadi ingat di negara org pun kita tetap harus waspada akan ketampanan kita. Waspadalah waspadalah !!!!

Saturday, July 14, 2007

Ketika aku masih kecil dan bebas,
dan imajinasiku tidak ada batasnya, aku
mengimpikan untuk mengubah dunia;

Ketika aku semakin besar dan
semakin bijaksana, aku sadar bahwa
dunia tidak mungkin diubah

Dan aku putuskan untuk mengurangi
impianku sedikit dan hanya mengubah
negaraku. Tetapi itupun tampaknya
tidak mungkin

Ketika aku memasuki usia senja,
dalam suatu upaya terakhir , aku berusaha
mengubah keluargaku sendiri, mereka
yang paling dekat dengaku, tetapi sayang,
mereka tidak menggubrisku

Dan sekarang menjelang ajal, aku sadar
(mungkin untuk pertama kalinya) bahwa kalau
saja aku mengubah diriku dulu, lalu dengan
teladan mungkin aku bisa mempengaruhi
keluargaku, dan dengan dorongan serta
dukungan mereka mungkin aku bisa membuat
negaraku menjadi lebih baik, dan siapa tahu,
mungkin aku bisa mengubah dunia

Dikutip dari tulisan uskup Anglikan