Tuesday, December 08, 2009

Patung David


"Di Florence, terdapat sebuah museum istimewa yang sengaja dibangun bagi sebuah patung David yang diciptakan oleh Michelangelo beberapa ratus tahun yang lalu. Patung itu barangkali adalah sebuah kaya patung yang paling indah di dunia. Berada secara fisik di dalam ruangan yang sama dengan patung tersebut adalah sebuah pengalaman yang tidak akan pernah dapat dilupakan.

Cerita tentang pembuatan David sangat menarik dan menjadi pelajaran berharga. Dahulu, Michelangelo diminta secara khusus oleh keluarga Medicis untuk menciptakan sebuah patung yang akan diletakkan di alun-alun Kota Florence. Keluarga Medicis adalah “sebuah keluarga yang kaya raya dan terpandang di Italia pada zaman tersebut”. Sebuah pesanan khusus dari keluarga Medicis bukan hanya berarti sebagai sebuah kehormatan besar; pesanan seperti ini juga sebuah tugas yang tidak dapat ditolak begitu saja. Selama dua tahun penuh Michelangelo mencari sebongkah batu yang dapat dia pergunakan untuk menciptakan sebuah mahakarya bagi keluarga Medicis.

Akhirnya, di pinggir sebuah jalan di Florence, separuh tertutup semak belukar dan tertimbun lumpur, dia menemukan sebongkah besar pualam di atas sebuah titian kayu. Batu tersebut bertahun-tahun sebelumnya telah diangkut, dari pegunungan, tetapi tidak pernah dipergunakan orang.

Michelangelo telah melalui jalanan itu berkali-kaki, tetapi kali ini dia berhenti dan menatap batu tersebut lebih dekat lagi. Ketika dia maju mundur mengamati bongkahan pualam itu, dengan jelas dia dapat membayangkan patung David dan melihatnya di dalam batu tersebut secara keseluruhan.

Sang pematung dengan segera mengatur agar bongkahan pualam itu dapat diangkut ke studionya yang cukup jauh dari tempat ditemukannya batu tersebut. Dia kemudian memulai pekerjaannya yang panjang dan berat, memalu dan memahat. Diperlukan dua tahun penuh baginya untuk bekerja menciptakan gambaran kasar patung tersebut. Dia kemudian menyisihkan palu dan pahatnya, dan menghabiskan dua tahun lagi untuk memoles dan menghaluskan sampai patung itu benar-benar siap.

Michelangelo pada saat itu telah menjadi seorang pematung yang terkenal, dan kabar bahwa dia sedang mengerjakan sebuah pesanan khusus dari keluarga Medicis telah menyebar ke seantero Italia. Ketika waktunya tiba untuk mempertontonkan patung tersebut kepada publik, ribuan orang datang dari seluruh Italia danberkumpul di alun-alun kota.

Ketika selubung yang menutup patung dibuka, kerumunan massa yang berada disana tercengang dengan mulut ternganga. Patung itu luar biasa indah. Orang banyak bersorak-sorai. Wanita-wanita jatuh pingsan. Para pengunjung merasa kagum melihat kecantikan luar biasa patung hebat itu. Michelangelo dengan segera dikenal sebagai pematung terhebat pada zamannya.

Sesudah itu, ketika Michelangelo ditanya bagaimana dia dapat menciptakan sebuah mahakarya seperti itu, dia menjawab dengan mengatakan bahwa dia telah melihat David dengan lengkap dan sempurna pada batu pualam yang dia temukan. Yang dia lakukan hanyalah membuang apa-apa yang bukan David."

Sebuah cerita yang bagus sekali, ketika selesai membaca ini saya langsung memikirkan betapa hebatnya Michaelangelo bisa "melihat" David dalam patung tersebut, tiba-tiba "Tuing" kira2 dapet hikmat yang berkata "Seperti itulah Pemahat Agung memahat". Langsung kata-kata tersebut menjadi jelas sekali maknanya.

Bukankah seperti itu hidup kita, ada seorang Pemahat Agung yaitu Tuhan Yesus Kristus yang menemukan kita dalam keadaan "penuh semak belukar dan lumpur dosa" di mana tidak ada seorangpun yang memperhatikan kita. Tapi Pemahat Agung itu sudah melihat gambaran yang begitu jelas tentang siapa kita di dalam batu tersebut. Dan ketika kita mengizinkan diri kita dipahat oleh Pemahat Agung tersebut. Dia akan mengikis bagian-bagian yang mana bukan diri kita yang sebenarnya.

Kedengkian, hawa nafsu, iri hati, perseteruan, cinta uang, egois dan lain-lain. Ketika sedang dipahat, sakit dan tidak enak rasanya tapi itu PERLU untuk membuang bagian-bagian yang mana bukan kita. 2 tahun Michaelangelo memahat sampai terjadi gambaran kasarnya, saya percaya seperti itulah Pemahat Agung memahat kita. Ada proses waktu yang diizinkan agar siapa diri kita terbentuk. Dan 2 tahun berikutnya untuk memoleskan dan menghaluskan . Saya percaya setelah kita dikikis sedemikian rupa ada tahap pemolesan dan pengahalusan agar karunia/talenta yang diberikan semakin terasah. Dan pada saat itulah diri kita yang sebenarnya agar terlihat. Saya berdoa agar semua yang membaca ini mengalami dan merasakan potensi maksimal yang ada dalam dirinya.